Hari Pers Nasional. Rektor USM: Media Jangan Hanya Kejar Viewer, Masyarakat Butuh Beritaan Edukatif dan Adem

- Kamis, 2 Februari 2023 | 23:18 WIB
Rektor USM Dr sapari memberikan pemaparan di Dialog Lima Rektor (ist)
Rektor USM Dr sapari memberikan pemaparan di Dialog Lima Rektor (ist)

SEMARANG, suaramerdeka-wawasan.com – Sebuah pernyataan menarik diberikan oleh Rektor Universitas Semarang (USM) Dr Supari saat menjadi pembicara dalam Dialog Lima Rektor dalam rangka Hari Pers Nasional di Kampus Udinus Semarang, Kamis, 02 Februari 2023.

Acara ini sendiri selain menghadirkan Rektor USM, juga tuan rumah Rektor Udinus, Prof Dr Edi Noersasongko, Rektor Unissula Prof Dr Gunarto, Rektor Unwahas Prof. Dr. KH. Mudzakir Ali, dan Rektor Unika Soegijapranata Dr Ferdinand Hindiarto.

Acara yang juga dihadiri Walikota Semarang Hevearita G Rahayu, dan Ketua PWI Jateng Amir Mahmud NS dipandu MC dan moderator Myra Azzahra-Heri Pamungkas.

Baca Juga: Peringatan Hari Pers Nasional. Mbak Ita Berharap Media Bisa Mendinginkan Di Tahun Politik yang Panas

''Saya melihat kecenderungan media massa digital, mencari hal-hal yang viral demi menjaring viewer sebanyak-banyaknya,’’ kata Supari, seakan-akan mengingatkan insan pers tentang kondisi media saat ini.

‘’Tapi menurut saya, sebagai alat kontrol sosial, pers harus mengedepankan nilai-nilai edukasi. Kalimat-kalimatnya harus mendidik, bukan memojokan, provokatif,’’ kata Supari dalam dialog yang bertajuk ''Media Edukatif Menuju Tahun Politik 2024'' di Gedung E Lantai 3 Udinus Semarang itu.

Menurut Supari, di tahun politik masyarakat butuh informasi yang lebih edukatif ketimbang harus disuguhi dengan viralitas. ‘’Dibumbui boleh, tapi tak boleh menyesatkan,'' selorohnya.

Semua orang, kata dia, kini bisa membuat konten-konten melalui platform digital yang bisa merugikan pihak lain. Akibatnya disinformasi sering diterima oleh masyarakat dan cenderung dipercaya.

Diakuinya, mengejar berita viral untuk mendapatkan follower atau keuntungan finansial, memang tak bisa dihindari ditengah perkembangan teknologi komunikasi.

Namun dia berharap, hal tersebut jangan dikedepankan. Lebih baik, jadikan media sebagai sarana membangun semangat optimisme dan semangat persatuan di tengah masyarakat yang heterogen.

''Menurut saya, di sinilah peran media massa, cetak maupun online, untuk kembali menumbuhkan rasa persatuan, suasana adem seperti harapan Mbak Ita (Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu),'' kata Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Cabang Semarang itu.

Lebih lanjut Suppari mengatakan, Pers kekinian, hendaknya memberikan teladan kepada Generasi Z atau milenial yang saat ini terlibat dalam pesta demokrasi tahun 2024 dengan pemberitaan yang mendidik, yang mendorong kedewasaan berpolitik.

Supari menambahkan, masyarakat saat ini dibanjiri oleh informasi, jelang Pemilu di tahun 2024. Posisi media massa, baik itu mainstream maupun media sosial sesungguhnya strategis menumbuhkan semangat berdemokrasi.

''Kuncinya, menurut saya, tempatkan segalanya untuk kepentingan nasional, keutuhan NKRI. Dibutuhkan digital ethics, agar semua pemberitaan dan informasi lewat platform digital didasari rasa cinta kepada kepentingan nasional,'' katanya.

Dia juga menambahkan, mengingat 2024 adalah masa konstetasi Pilpres, maka ketika memilih pemimpin harus meletakan rasa cinta kepada Indonesia, di atas segalanya.

Halaman:

Editor: Didik Saptiyono

Tags

Terkini

USM dan Peradi Kota Semarang Gelar Kursus PKPA

Senin, 20 Februari 2023 | 08:56 WIB
X