SEMARANG, suaramerdeka-wawasan.com - Sempat heboh lantaran sepak terjangnya saat menertibkan pelanggar PPKM Darurat dinilai kelewatan, kini Satpol PP Kota Semarang jadi buah bibir lagi.
Namun kali ini, jadi buah bibir dalam menebar kebaikan. Terutama, warga di sekitar kantornya yang mendapat pembagian sembako,
Ya, para petugas Satpol PP Kota Semarang membagikan sebanyak 60 paket sembako untuk warga Kelurahan Karangayu dan Kelurahan Gisikdrono, Kamis 22 Juli 2021.
Baca Juga: Dua Pekan Terakhir Kasus Covid-19 di Klaten Melonjak, Ganjar: Akan Diperlakukan Seperti Kudus
Hebatnya, sembako yang dibagikan kepada warga terdampak Covid-19 itu, bukan berasal dari pemerintah.
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto menjelaskan, sumber dana untuk sembako yang dibagikan merupakan iuran swadaya seluruh anggota yang berjumlah 365 orang.
''Kami punya ide untuk iuran semua anggota Satpol PP yang jumlahnya 365 orang dan terkumpul Rp 13,5 juta,” ungkap Fajar kepada para wartawan di lokasi pemberian bantuan.
Baca Juga: Sudah Ikut Vaksin dan Negatif Covid-19 Tes PCR Ditolak Naik Pesawat, Gebby Vesta Ngamuk di Bandara
Fajar mengatakan, dari hasil iuran anggota Satpol PP Kota Semarang itu kemudian dikemas menjadi 120 paket sembako yang dibagikan secara bertahap.
“Kita bagikan di lingkungan sekitar kantor Satpol PP dulu, kanan kiri dulu, nanti Jumat (23/7) baru kita turun ke jalan, sasaran kami PKL, tukang parkir, tukang sapu jalan termasuk Ojol,” jelas Fajar.
Fajar mengatakan, akan menargetkan pembagian sembako di tahap berikutnya dalam 10 hari ke depan.
Karena pihaknya juga mendapatkan beberapa donatur yang tergerak untuk ikut berbagi dengan sesama.
“Kita targetkan 10 hari ke depan kita bagi-bagi sembako lagi, jadi ada pengusaha yang ikut berdonasi dan ikut meringkan beban saudara-saudara kita dan mudah-mudahan Covid-19 cepat berlalu,” paparnya.
Selain membagikan sembako, Satpol PP Kota Semarang sekaligus akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk menggunakan masker.
''Kita juga sosialisasi untuk pakai masker, karena saat ini yang paling banyak ini klaster keluarga dan klaster perkantoran, kalau di jalan sudah bagus, jadi yang kita datangi juga ada yang kita beri masker,'' tandasnya.***
