SEMARANG, suaramerdeka-wawasan.com - dari keterangan sejumlah penederita covid-19 yang diisolasi di rumah dinas walikota Semarang maupun mandiri di rumah, rata-rata mereka mengatakan awal terpaparnya dari tempat-tempat keramaian.
Untuk itu perlu ada ketegasan dari Pemkot Semarang dalam menerapkan protolok kesehatan di tempat keramaian.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta masyarakat mengurangi mobilitas di luar rumah, jika tidak terlalu penting diminta untuk tetap di rumah.
Baca Juga: Sambil Gowes Tinjau Vaksinasi, Ganjar Ingatkan: Anak Muda Gak Usah Nongkrong Dulu Deh
“Karena mobilitas ini yang sering menimbulkan kerumunan. Saya sudah cek ke pasien Covid-19 yang diisolasi di rumah dinas wali kota,''ungkap Ganjar.
Ganjar Mengatakan, saya tanya kira-kira ketularan di mana, ada yang bilang habis lamaran pak, habis ziarah pak, piknik pak.
Nah tempat-tempat seperti itu yang mungkin menjadi awal penularannya,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur meminta seluruh bupati/ wali kota memantau secara khusus tempat-tempat keramaian.
Tempat-tempat tersebut seperti pasar, mal, dan restoran karena banyak menimbulkan kerumunan dan pelanggaran protokol kesehatan,''kata Ganjar, dikutip dari laman jatengprov.go.id.
Dijelaskan Ganjar, di dalam restoran, jangan ada orang makan berhadap-hadapan, harus nyamping dan berjarak.
Ganjar menambahkan Satpol PP, bupati/ wali kota, dan Disperindag didampingi TNI/Polri, harus terus keliling melakukan operasi.
Kalau menemukan adanya pelanggaran prokes di tempat-tempat itu, maka petugas harus mengambil tindakan tegas.