SEMARANG, suaramerdeka-wawasan.com - Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan air pasang naik yang mengakibatkan banjir rob di pesisir Semarang adalah yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Menurut Walikota yang akrab disapa Hendi ini, ketinggian air pasang kali ini Melebihi tahun lalu, sehingga mengakibatkan banjir rob besar di wilayahnya.
"Puncak air pasang tertinggi sebelumnya terjadi bulan Juni tahun 2020, dimana ketinggiannya mencapai 1,8 meter,''
''Lha kemarin ketinggian air pasang mencapai 2,1 meter. Jadi sebagian melimpas, dan sebagian lagi membuat tanggul jebol," terang Hendi.
Baca Juga: Banjir Rob Menerjang Hampir Seluruh Pesisir Jawa Tengah, Ganjar Minta Disiapkan Posko Darurat
Baca Juga: Banjir Rob Juga Lumpuhkan Aktifitas Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Emas
Hendi, semalam langsung 'njegur rob' menyambangi warga terdampak dan meninjau tanggul yang jebol. Ia menyebutkan jika tanggul jebol terdeteksi di dua titik, yaitu di area sekitar PT Lamicitra Nusantara dan Kampung Ujung Seng.
Adapun dampak dari terjadinya musibah tanggul jebol sendiri diungkapkan Hendi dialami sedikitnya warga di enam RW.
"Sedulur - sedulur yang terdampak kami catat hingga saat ini sampai 6 RW di wilayah pesisir Kota Semarang, yang sebagian besar masyarakat tidak menghendaki mengungsi," tuturnya.
Untuk itu, Hendi pun menyebutkan akan menyiapkan segala keperluan warga yang saat ini tempat tinggalnya terendam air pasang.