SEMARANG, suaramerdeka-wawasan.com-Guna mengantisipasi aksi kekerasan yang disertai dengan pemalakan, Polrestabes Semarang menggelar operasi preman di tempat rawan-rawan kejahatan, di antaranya sejumlah pasar dan kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Dalam operasi tersebut, diamankan sebanyak 281 preman. Petugas juga melakukan penangkapan terhadap juru parkir liar dan pak Ogah yang sering berada di jalan-jalan.
Kegiatan operasi ini merupakan tindak lanjut dari merespon perintah kapolri atas perintah langsung dari Presiden Joko Widodo untuk memberantas praktis premanisme.
Baca Juga: Salah Satu Upaya Cegah Positif Covid-19, Kurangi Konsumsi Daging
Kabag Ops Polrestabes Semarang AKBP Albertus Recky Roberto mengatakan, sejumlah tempat yang disinyalir terjadi praktik premanisme dilakukan penyisiran.
Operasi dimulai dari terminal, pasar, stasiun hingga pelabuhan dan juga jalanan disapu bersih dari keberadaan para preman.
Operasi premanisme ini berdasarkan dari program bapak kapolri, yaitu pemantapan Harkamtibmas. Kemudian kita tindak lanjuti, khususnya di wilayah Kota Semarang.
''Kegiatan yang kita laksanakan itu ada beberapa lokasi yang sebagai sasaran kita, baik oleh polsek jajaran maupun polrestabes. Khususnya di tempat-tempat seperti pasar, terminal, tempat wisata dan simpang-simpang jalan,''AKBP Albertus Recky Roberto, kemarin.
Operasi ini tentunya untuk mengamankan berbagai macam gangguan yang meresahkan warga Kota Semarang
Setelah diamankan ratusan preman yang terjaring razia langsung dibawa ke Mapolrestabes untuk dilakukan pendataan apakah terbukti melanggar tindak kejahatan apa tidak.
“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Semarang agar memanfaatkan aplikasi Libas, untuk melaporkan setiap ada tindak pidana kejahatan," jelasnya.