SEMARANG, suaramerdeka-wawasan.com – Akhir-akhir ini, tindak kejahatan seksual marak beredar di masyarakat. Dari kejahatan seksual yang sifatnya verbal maupun non verbal, makin banyak belakangan ini.
Kondisi itu mendorong mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (Ilkom USM) menyelenggarakan kampanye Gender dan Minoritas yang mengangkat topik pelecehan seksual.
Kegiatan dengan tema ‘Lawan dan Lapor Pelecehan Seksual' digelar di Aula SMA Kesatrian 2 Semarang, pada Kamis, 25 Mei 2023.
Baca Juga: Ilkom USM Ajari Siswa SMK Jaya Wisata Jadi Content Creator
Kampanye ini ditujukan kepada siswa SMA Kesatrian 2 Semarang agar dapat memberikan pengetahuan kepada siswa-siswi untuk melawan dan melaporkan tindak pelecehan seksual yang terjadi.
Kegiatan menghadirkan pembicara dari Dosen Fakultas Hukum USM Dr Tri Mulyani SPd SH MH dan Sultana Nur Fauzia yang merupakan salah satu perwakilan mahasiswa Ilmu Komunikasi.
Dr Tri Siti Mulyani dalam pemaparannya mengatakan, tindak kekerasan seksual adalah tindakan melanggar hukum.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2015 tentang pencegahan dan pengulangan tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan.
Berdasarkan jenisnya, kekerasan seksual dapat digolongkan menjadi kekerasan seksual dilakukan secara verbal, nonfisik, fisik dan daring.
''Kita harus bergerak bersama memerdekakan dunia pendidikan Indonesia dari kekerasan seksual, bersama hapus kekerasan seksual,'' jelasnya.
Menurutnya, pencegahan tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan dilakukan oleh peserta didik, orang tua/wali peserta didik, pendidik tenaga kependidikan, satuan pendidikan, komite sekolah, masyarakat, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi, dan pemerintah sesuai dengan kewenangannya.
''Anda tidak sendirian, jangan takut melapor, karena Anda berhak mendapatkan hak asasi yang telah dilanggar. Mempolisikan diri sendiri merupakan perlindungan yang sederhana untuk terhindar dari kekerasan seksual,'' ujar Tri Mulyani.
Sementara itu Ketua pelaksana, Dani mengatakan, tujuan kegiatan untuk mengedukasi para siswa untuk terhindar dari tindakan kejahatan yang marak beredar belakangan ini yaitu kejahatan seksual.
''Akhir-akhir ini banyak kasus remaja yang menjadi korban pelecehan seksual, baik yang dilakukan oleh orang terdekatnya maupun orang yang tidak dikenal,’’ katanya.
‘’Oleh karena itu dengan adanya kampanye ini diharapkan teman-teman lebih berhati-hati dan tidak takut speak up bila mengalami pelecehan seksual,'' tambahnya.