SEMARANG, suaramerdeka-wawasan.com - Seluruh siswa SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) Al Firdaus, Jalan Pleburan Barat No 9, Kota Semarang, memperingati Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober 2022.
Dalam peringatan Hari Santri itu digelar berbagai kegiatan, antara lain Pawai Santri dan berbagai lomba seperti Sholawatan, Adzan, serta kegiatan Mabit (Malam Bina Takwa).
Kegiatan Pawai Santri sudah digelar pada Jumat, 21 Oktober 2022 yang diikuti para siswa mulai kelas 1 hingga 6, dengan rute start dari sekolah mengelingi jalan seputar hingga ke Jalan Pleburan Raya, Kota Semarang.
Para siswa SDIT Al Firdaus pun semua bergembira mengikuti kegiatan Pawai Santri. Mereka berjalan dengan tertib, sambil membawa manggar, dan berbagai poster menyambut Hari Santri.
Begitu pula, ketika berlangsung lomba Sholawatan yang digelar usai melakukan Pawai Santri, para siswa juga sangat antusias bersholawat dengan iringan rebana.
Kepala Sekolah SDIT Al Firdaus, Kaid Fitani SPdI mengatakan, tujuan memperingati Hari Santri adalah, agar para siswa mengenang sejarah dan hikmah peristiwa Resolusi Jihad 1945.
Selain itu, katanya lagi, menanamkan karakter keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlaq mulia dalam Profil Pelajar Pancasila.
''Alhamdulillah, para siswa antusias mengikuti kegiatan Hari Santri. Mereka juga sangat bersemangat mengikuti berbagai lomba yang diselenggarakan,'' ungkapnya.

Baca Juga: Hingga 22 Hari Setelah Tragedi Kanjuruhan, Masih Ada Dua Korban yang Kondisinya Kritis
Seperti diketahui, lahirnya Hari Santri bermula dari fatwa yang disampaikan Pahlawan Nasional KH Haysim Asy'ari pada 22 Oktober 1945, yang memimpin perumusan fatwa 'Resolusi Jihad' di kalangan kiai pesantren.
Akhirnya, Presiden Joko widodo melalui Keputusan Presiden nomor 22 tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri, merujuk tercetusnya 'resolusi jihad' yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.***