SEMARANG, suaramerdeka-wawasan.com – Tidak banyak, mahasiswa yang tekun kuliah, nyambi bekerja, tapi juga sukses sebagai atlet. Sebab ketiganya butuh waktu tersendiri untuk tetap fokus.
Namun Haenna Maharani, mampu melakukannya. Mahasiswa Universitas Semarang ini mampu tetap kuliah kendati harus membagi waktu untuk bekerja, dan berprestasi di olahraga.
Sepanjang tahun 2022 ini, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi USM itu mampu menunjukkan prestasi yang mentereng di cabang olahraga Hapkido.
Terakhir ia meraih medali emas babak kualifikasi Porprov Jateng 2023 yang baru lalu. Itu bukan prestasi pertama sebelumnya Rani –panggilannya-- berhasil menyabet medali emas pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) Hapkido pada 2022.
''Pada Agustus 2023 nanti lanjut Porprov di Pati Raya, doakan semoga menang,'' ujar wanita kelahiran 31 Mei 2001 tersebut.
Ia memang salah satu atlet bela diri berbakat yang dimiliki Jawa Tengah, khususnya Hapkido. Namun sebenarnya, sebelum terjun di Hapkido, ia sudah lebih dahulu berkibar di Taekwondo.
Di cabangtasinya lebih mentereng. Ia pernah mengukir prestasi bagus dengan meraih medali emas pada Kejuaraan Taekwondo Internasional Open 2019 di Bali.
Namun setelah dapatkan juara 1 di kejuaraan tersebut, wanita lulusan SMA Negeri 3 Semarang itu beralih menekuni cabang olahraga Hapkido.
Sebelum memutuskan untuk beralih ke Hapkido, Rani vakum sejenak dari olahraga bela diri. Alasannya singkat saja karena bosan.
Rani merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Tidak hanya Rani, kakak dan adiknya juga terjun dalam olahraga bela diri.
Rani sendiri bercita-cita menjadi tentara. Menurut dia, ayahnya, Muhammad Sodiq, salah satu alasan Rani bercita-cita menjadi tentara.
Baca Juga: KONI Jateng Diminta Lebih Menggencarkan Publikasi Porprov Jateng 2023
Medali emas yang ia dapatkan pada Internasional Open 2019 tersebut dipersembahkan untuk mendaftar tentara.
''Setelah lulus kuliah, saya ingin mencoba lagi mendaftar tentara karena menurut saya tantara itu keren, kuat, dan berkarisma,'' jelas atlet yang memiliki motto hidup ''pantang pulang sebelum menang''.