SEMARANG, suaramerdeka-wawasan.com - Para pemerhati olahraga Jawa Tengah mungkin bertanya-tanya. Mengapa Jawa Tengah yang memiliki pemain sekelas Kevin Sanjaya Sukamulyo dan Siti Fadia Silva Ramadhanti dari PB Djarum tidak bisa menyumbangkan medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON)?
Padahal, Jateng pernah berjaya dengan menampilkan all Jateng Final di nomor tunggal putra PON 1993 antara Ardy B Wiranata Vs Hariyanto Arbi.
Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana saat audiensi dengan Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin dan Ketua Pengprov PBSI Jateng Basri Yusuf di Kantor RSO PT Djarum Semarang, Rabu, 25 Januari 2023, juga melontarkan pertanyaan itu.
Baca Juga: KONI Jateng: Bola Tangan Harus ke Final PraPON,Jika Gagal Tidak Diberangkatkan ke PON Aceh Sumut
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Corporate Communication Manager PT Djarum Budi Darmawan, dan Wakil Ketua Umum II KONI Jateng Soedjatmiko, berlangsung dengan diskusi-diskusi menarik.
Hadir juga Sekum Ahmad Ris Ediyanto, Kabid MSD Heri Pelupessi dan Kabid Kerja Sama Antarlembaga Erikda Ucok Hindratmo, serta Kabid Media-Humas Darjo Soyat.
Atas pertanyaan tersebut, Ketua Pengprov PBSI Jateng, Basri Yusuf menjelaskan, ''Banyak peraturan yang berubah dan sering kali merugikan Jawa Tengah. Salah satu Contohnya, pada PON Papua 2021 lalu, pemain Pelatnas dilarang tampil.’’
Aturan ini, kata Basri, sangat merugikan Jateng. ‘’Karena slot pemain yang ditinggal oleh pemain yang tiba-tiba masuk tim Piala Thomas-Uber tidak bisa diganti, sehingga kita hanya dapat perak dan perunggu,'' kata Basri.
Untuk PON 2024, menurut Basri, bahkan peraturannya lebih ketat. Setiap pemain dari kelompok umur mana pun, jika masuk Pelatnas maka tidak bisa ikut membela provinsi.
Baca Juga: KONI Jateng Diminta Lebih Menggencarkan Publikasi Porprov Jateng 2023
''Risikonya, jika Jateng sudah menetapkan pemain sesuai long list yakni 14 putra dan 14 putri, kemudian pada Desember 2023 ada pemain muda Jateng yang ditarik ke Pelatnas 2024, maka harus ganti pemain baru. Ini harus kami waspadai,'' kata Basri.
Lebih lanjut Basri menjelaskan, cabang bulutangkis akan mengikuti babak Pra-PON di Yogyakarta, Agustus mendatang. Jateng tergabung bersama tuan rumah DIY, Banten dan Bali.
''Yang juara Pra-PON berhak mengirimkan beregu dan perorangan. Adapun yang runner up, hanya boleh mengirim perorangan,'' paparnya.
Sementara Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin juga menjelaskan, Jawa Tengah tidak pernah kehabisan bibit pemain, salah satu bukti adalah pada Piala Presiden 2022 di GOR Nanggala Cijantung Jakarta, 6 Agustus 2022.
Di even ini Jateng juara umum dengan merebut sembilan dari 11 gelar yang diperebutkan. Total Jateng mengantongi 28 medali (9 emas, 7 perak dan 8 perunggu).