TOKYO, suaramerdeka-wawasan.com – Tim pelatih dan pengurus PP PBSI memberikan perhatian khusus kepada nomor tunggal putri, terutama, tunggal utamanya, Gregoria Mariska Tunjung, dalam menghadapi Kejuaraan Dunia 2022 atau BWF World Championships 2022.
Bahkan untuk memaksimalkan potensi Gregoria, tim pelatih dan pengurus sampai melibatkan psikolog untuk memberikan support pada Gregoria agar bangkit.
Hal ini dilakukan, dengan harapan Gregoria bisa kembali bermain dengan performa terbaiknya, karena pemain ini punya potensi untuk berprestasi.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022. Jojo Tak Ingin Remehkan Lawan
Pelatih tunggal putri Herli Djaenudin, kepada tim Humas dan Media PP PBSI menjelaskan, pihaknya sudah berbicara dengan Gregoria dan mengingatkan cara dia bermain di level junior.
‘’Dulu dia bisa bermain lepas dan nothing to lose, dan bisa menikmati cara mainnya. Saya juga sering bilang, banyak yang memberikan support ke dia. Tentu kami melibatkan psikolog, jadi bukan dari pelatih saja yang memberikan dukungan," kata Herli.
Masukan bukan hanya dari pelatih. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, juga memberikan pesan kepada Gregoria.
Rionny ingin Gregoria tidak mudah menyerah dan sebisa mungkin untuk mengurangi kesalahan sendiri yang itu bisa mempengaruhi permainan secara keseluruhan.
Baca Juga: Pemain Tunggal Putra Indonesia Diminta Enjoy Menikmati Pertandingan Kejuaraan Dunia 2022
"Dengan start yang bagus di Singapura dan Malaysia kemarin, daya juangnya dan sudah lebih berani. Harapannya bisa ditambah di Jepang nanti," kata Rionny.
Di sisi lain, Gregoria juga memiliki cara tersendiri untuk bisa meringankan tekanan. Selain mencurahkannya ke media sosial, ia juga kerap berkonsultasi dan berbicara dengan pelatih atau psikolog.
"Sejujurnya lumayan membantu dan jadi lebih ringan setelah menulis di Twitter. Kalau di PBSI saya sering cerita ke pelatih dan psikolog, dan prosesnya panjang. Dan itu jadi titik di mana saya bisa kembali," kata Gregoria.
Gregoria memang sempat mengalami tekanan lantaran penampilannya dianggap kurang kurang memuaskan. Di sejumlah turnamen BWF World Tour Super Series, ia kerap mentok babak pertama atau kedua.
Baca Juga: Ditarget Juara. Aryono Miranat: Beban Ganda Putra di Kejuaraan Dunia 2022 Cukup Berat
Namun, juara dunia junior 2017 ini mampu bangkit. Hal ini dibuktikan dalam tiga turnamen di Asia Tenggara. Bahkan saat di Malaysia Masters ia mampu menembus semi final untuk pertama kalinya sejak 2018.