SEMARANG, suaramerdeka-wawasan.com - Menyongsong Puasa Ramadhan 1444 H, yang diperkirakan akan berlangsung 22 Maret -22 April 2023, KONI Jateng menggelar Focus Grup Discution (FGD) pelatih Pelatda Jateng di Fakultas Ilmu Keolahrgaan (FIK) Unnes Semarang, Rabu, 15 Maret 2023.
Topik bahasan dalam acara tersebut adalah ''Metode melatih pada saat bulan Ramadhan'' dengan narasumber tunggal Abdul Rashid Aziz PHd dari Singapore Sport Intitute.
Wakil Ketua Umum II Soedjatmiko dalam laporan pembukaan menyebutkan, acara ini diikuti 85 pelatih Pelatda Jateng, 38 asisten pelatih, 3 dosen FIK dan beberapa mahasiswa Unnes.
Baca Juga: Pertina Jateng Tetapkan Delapan Petinju untuk Persiapan Babak Kualifikasi PON Aceh Sumut
''Latar belakang penyelenggaraan FGD ini adalah memberi bekal kepada pelatih dalam menerapkan program latihan selama bulan puasa,'' katanya.
Lebih lanjut dosen FIK Unnes itu menjelaskan, tujuan dari acara tersebut yakni meningkatkan rasa percaya diri pelatih serta menjaga pembinaan olahraga Jateng tetap jalan meskipun dalam suasana puasa.
Acara secara resmi dibuka oleh Kabid Organisasi Djoko Priyono yang mewakili Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana. Hadir dalam acara tersebut Mahalul Azam (FIK Unnes) dan beberapa pengurus KONI Jateng.
''Acara ini sangat bagus. Karena guna mencapai prestasi maksimal, maka pola latihan dalam bulan puasa harus jalan terus,'' kata Djoko.
Dia juga menyebut salah satu sukses Jabar bisa juara umum PON Jabar 2016 dan mempertahankannya pada PON 2021 adalah berkat terjaganya pola latihan.
Dalam paparannya, Rashid Aziz menyebut secara umum puasa mempengaruhi pola latihan. Disebutkannya, para pemain sepakbola mengalami penurunan fisik saat puasa.
Namun hasil penelitian pula, ada atlet yang merasa tidak terpengaruh. Karena itu, dia memberikan metode kepada pelatih untuk meminimalisasi pengaruh puasa dalam latihan.
Abdul Rashid memang dikenal sebagai peneliti kesehatan olahraga, termasuk efek puasa terhadap kekuatan atlet.
Di antara penelitian yang sudah dipublikasikan adalah penelitian terhadap pemain sepakbola Malaysia pada Desember 2021. Kemudian atletik dan beberapa cabang olahraga lain.
Setelah pemaparan, dalam acara berlangsung sehari itu dilaukan juga tanya jawab dan diskusi.