Peringatan Satu Abad NU. Jokowi: Momentum Kebangkitan NU untuk Memperkokoh Keislaman dan Keindonesiaan

- Selasa, 7 Februari 2023 | 13:25 WIB
Presiden Jokowi Ikut menyanyikan Mars Yalal Wathon pada Resepsi Puncak Satu Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo Jawa Timur (tangkapan layar)
Presiden Jokowi Ikut menyanyikan Mars Yalal Wathon pada Resepsi Puncak Satu Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo Jawa Timur (tangkapan layar)

SIDOARJO, suaramerdeka-wawasan.com - Presiden Joko Widodo berharap, peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU), menjadi momentum kebangkitan baru organisasi tersebut untuk memperkokoh keislaman dan keindonesiaan.

Harapan itu disampaikan oleh Presiden saat memberikan sambutan dalam acara puncak Perayaan Satu Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa, 07 Februari 2023.

"Semoga momentum abad kedua NU ini menjadi penanda kebangkitan baru NU, memperkokoh keislaman dan keindonesiaan, meningkatkan kesejahteraan umat serta membangun masa depan Indonesia yang maju dan bermartabat," kata Presiden Jokowi seperti dikutip Antara.

Baca Juga: NU dan Muhammadiyah Bakal Terdampak Pajak Sekolah, HNW: Bisa Mengubah Paradigma Pendidikan

Acara Harlah NU ke-100 ini sendiri dihadiri tak kurang dari 100 ribu orang yang berasal dari berbagai komponen NU maupun tamu lainnya.

Diakui oleh Jokowi, peran Nahdlatul Ulama untuk bangsa dan negara Indonesia sangatlah besar. NU, katanya, juga sudah memberikan warna tersendiri dalam perjalanan Indonesia hingga sekarang.

"Pertama-tama atas nama rakyat Indonesia saya mengucapkan tahniah dan syukur, mengucapkan tasyakur, dan berterimakasih, atas peran Nahdlatul Ulama untuk bangsa dan negara. Dan selama satu abad ini NU telah memberikan warna yang luar biasa untuk Indonesia," ungkap Presiden.

Presiden Jokowi menyebut NU membawa keislaman dan ke-Indonesiaan, persatuan dan kesatuan serta kerukunan dalam keberagaman.

"Memasuki abad kedua Insya Allah NU akan tumbuh makin kokoh, menjadi teladan dalam keberislaman yang moderat, memberikan contoh hidup adab Islam yang baik,’’ harap presiden.

‘’Menjunjung akhlakul kharimah dan adat ketimuran, tata karma, unggah ungguh, etika yang baik dan adab yang baik.’’  

‘’Juga menjaga toleransi, menjaga persatuan, menjaga kegotong-royongan, serta terus mengikuti perkembangan zaman," imbuh Presiden.

Sebagai organisasi Islam terbesar di dunia, Presiden Jokowi mengungkapkan NU layak berkontribusi untuk masyarakat internasional.

"Pemerintah sangat menghargai upaya PBNU untuk ikut membangun peradaban dunia yang lebih baik dan lebih mulia," tambah Presiden.

Apalagi sebagai organisasi islam yang mengakar kuat di masyarakat, menurut Presiden Jokowi, NU telah menjaga ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan-tantangan seperti menghadapi pandemi COVID-19.

NU juga telah berhasil menghadapi hantaman gerakan radikal, termasuk menjaga diri dari politik identitas dan ekstremisme.

Halaman:

Editor: Didik Saptiyono

Tags

Terkini

X