JAKARTA, suaramerdeka-wawasan.com - Komnas HAM menyebutkan, menemukan perbedaan hasil investigasinya dengan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Agustus 2022
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara mengatakan, kalau berbicara soal perbedaan hasil investigasi dan rekonstruksi pasti ada, tapi harus diuji lagi.
''Pada rekonstruksi ini harus digelar dengan 78 adegan, namun ternyata hanya 74 adegan yang diperagakan,'' jelas Beka, dalam keterangan kepada wartawan, usai mengawal rekonstruksi.
Baca Juga: Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Brigadir J, Dilakukan Sebanyak 78 Adegan Reka Ulang
Menurut dia, rekonstruksi yang berkurang kemudian jadi 74 adegan itu, yang kemudian juga diteliti satu persatu, soal kesesuaian dengan kronologi yang dimiliki Komnas HAM.
Dalam rekonstruksi, selain dihadiri lima tersangka dan penyidik Tim Khusus Polri, turut dihadiri Komnas HAM, LPSK dan Kompolnas untuk mengawal jalannya rekonstruksi.
Seperti diketaui, sebelumnya Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi menyebut, total adegan yang akan diperagakan dalam rekonstruksi sejumlah 78 adegan.
Baca Juga: Komnas HAM Sebut Ada Temuan Baru Kasus Pembunuhan Brigadir J, Berpotensi Pengaruhi Temuan Sebelumnya
Dari total tersebut, kata Andi, sebanyak 16 adegan di antaranya merupakan reka peristiwa yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah.
''Rincian di rumah Magelang sebanyak 16 adegan (meliputi peristiwa pd tanggal 4, 7, dan 8 Juli 2022),'' kata Andi kepada wartawan.