JAKARTA, suaramerdeka-wawasan.com - Pelaksanaan vaksin Gotong Royong berbayar yang dilakukan oleh PT Kimia Farma mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Sorotan tersebut dilakukan oleh Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono.
Menurut Pandu Riono, vaksin Gotong Royomng berbayar ini mempunyai motivasi terselubung dalam program Vaksinasi Gotong Royong dari PT Kimia Farma.
Sementara itu melalui akun Twitter pribadinya, Epidemiolog UI Pandu Riono menyampaikan penilaiannya atas program Vaksinasi Gotong Royong berbayar dari PT Kimia Farma itu yang diklaim untuk kekebalan kelompok.
Baca Juga: Vaksin Gotong Royong Berbayar Mulai Diterapkan di Kimia Farma, Dua Kali Suntik Rp 879.140
“Bilang aja jualan vaksin, gak usah bilang herd-immunity (kekebalan kelompok),” cuit Pandu Riono di akun Twitter-nya @drpriono1, Minggu, 11 Juli 2021.
“Motivasi terselubung vaksin gotong-royong adalah jualan bukan untuk bantu kendalikan pandemi. Tak perlu dusta @KemenBUMN,” tulis Pandu Riono melanjutkan.
“Vaksin.... Vaksin.... Vaksin… siapa mau? Akhirnya jualan eceran juga,” cuit Pandu Riono dalam unggahan yang lain menyindir program Vaksinasi Gotong Royong berbayar dari PT Kimia Farma.
Sebagai informasi, sebelumnya program Vaksinasi Gotong Royong berbayar bagi individu sempat disampaikan langsung Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma, Ganti Winarno Putro.
Ganti Winarno Putro mengemukakan pelayanan program Vaksinasi Gotong Royong berbayar bagi individu sudah bisa diakses di delapan jaringan Klinik Kimia Farma.
"Untuk layanan Vaksinasi Gotong Royong memang sudah bisa dilaksanakan secara individu dan salah satunya, bisa dilakukan di Klinik Kimia Farma untuk layanan vaksinasi individu tersebut," katanya saat dikonfirmasi pada Sabtu, 10 Juli 2021 malam.
Ganti Winarno Putro mengatakan saat ini sedang dilakukan pembukaan pelayanan di delapan klinik secara bertahap dalam pelayanan vaksinasi berbayar bagi individu di Klinik Kimia Farma.