SEMARANG, suarmerdeka-wawasan.com - Petugas gabungan SAR Semarang dan SAR Surakarta terus melakukan penyisiran di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo, Minggu, 25 Juli 2021.
Penyisiran dilakukan menyusul belum ditemukannya seorang penambnag pasir Sarwan, 55 tahun yang diduga kuat tenggelam di aliran sungai Bengawan Solo.
Nasib penambang asal Desa Newung, Kecamatan Sukodono Sragen Jawa Tengah hingga Minggu, 25 Juli 2021 pukul 08.30 belum ditemukan.
Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto membenarkan adanya dugaan penambang pasir tenggelam terseret arus Sungai Bengawan Solo.
Dijelaskan Heru, kini Tim gabungan SAR Semarang dan SAR Surakarta terus melakukan pencarian terhadap korban Sarwan yang diduga kuat terseret arus deras Bengawan Solo.
Dari hasil pemeriksaan di lokasi terseretnya korban, kata Heru, ditemukan pelampung dari ban dan alat untuk menambang pasir.
Menurut Heru, ada dugaan korban pada saat menambang oasir terperosok, kemudian hanyut terbawa arus sungai Bengawan Solo yang saat itu mengalir cukup deras.
Diceritaka Heru, peritiswa tersebut terjadi, ketika istri korban mencari suaminya di lokasi tempat penambangan pasir.
Di Lokasi tersebut, istri korban tidak ketemu Sarwan, namun hanya melihat perlengkapan untuk menambang pasir.
Selanjutnya, kata Heru, istri melaporkan kejadiannya dan Tim SAR Semarang dan Tim SAR Surakarta menuju lokasi kejadian dan melakukan pencarian di sekitar lokasi penambangan pasir.
Dijelaskan Heru dalam pencarian menggunakan 2 Searcah Rescue Unit (SRU ).
SRU 1 melakukan penyelaman di sekitar lokasi kejadian
Sedangkan SRU 2 melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian hingga kurang 1 KM.