SOLO, suaramerdeka-wawasan.com - Mengantisipasi kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) subsidi, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, menyiapkan dana Rp4,2 miliar sebagai bantuan sosial.
Menurut putra sulung Presiden Joko Widodo itu, sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri, dana tersebut dialokasikan untuk ojek hingga pelaku UMKM.
''Dana bansos tersebut, diperkirakan akan dibagi untuk 7.000 penerima, sedang anggaran diambilkan sebesar 2 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU),'' jelas Gibran kepada wartawan di Balai Kota Solo, Selasa, 6 September 2022.
Baca Juga: Terkait Kenaikan Harga BBM Subsidi, Polda Jateng Siap Lakukan Antisipasi Pengamanan
Ia menyebutkan, besaran 2 persen dari DAU itu sekira Rp4,2 miliar, sehingga masing-masing menerima Rp600 ribu dengan jumlah penerima 7.000, meskipun masih mungkin bertambah.
Terkait detail pembagian bantuan, Gibran mengaku, masih akan dibahas dalam rapat.
Yang jelas, katanya, dalam waktu dekat terlebih dahulu membagikan bantuan lain dari Pemerintah Pusat, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Subsidi Upah (BSU).
Baca Juga: Seluruh Daerah di Indonesia Berstatus PPKM Level 1, Diperpanjang hingga 3 Oktober 2022
''Untuk DAU masih kita rapatkan, itu untuk Oktober. Kita fokus dulu untuk BLT, sama BSU untuk pekerja berpenghasilan di bawah Rp 3,5 juta,'' paparnya.
Dia mengimbau, agar masyarakat bijak menggunakan dana bansos tersebut, agar masyarakat menggunakan untuk membeli kebutuhan pokok.
''Gunakan sebijak mungkin untuk kebutuhan primer,'' tandasnya.
Baca Juga: Buntut Tewasnya Dua Pendukung PSS Sleman dalam Sebulan, Dua Kelompok Besar Suporter Menepi Sejenak
Sementara itu Sekretaris Daerah Solo, Ahyani mengatakan, BLT dan BSU akan segera dibagikan bekerja sama dengan Kantor Pos dan BPJS Ketenagakerjaan.
Terkait data penerima, dia mengaku, belum mengetahui karena pendataan tidak melalui Pemkot Solo.
''Kita belum tahu datanya (BLT dan BLU). Nanti kita lihat dulu, jangan sampai nanti bantuannya numpuk-numpuk ke orang yang sama,'' pungkasnya.***