TEMANGGUNG, suaramerdeka-wawasan.com - pasutri asal Kediri, Jawa Timur, dibekuk Polres Temanggung lantaran Memproduksi dan mengedarkan uang palsu pecahan nominal Rp50 ribu serta Rp100 ribu.
Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi mengatakan, TKP pertama di Temanggung, berhasil diamankan uang palsu dari tersangka laki-laki berinisial AD (32) dan perempuan NF (25), warga Kabupaten Magelang.
''Hasil pengembangan petugas mengarah ke AP (31) dan IS (27), pasutri asal Desa Kuwik, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri,'' ungkap Agus dalam keterangan pers di Mapolres Temanggung, Rabu, 28 Juli 2022.
Baca Juga: Gudang Limbah Kertas dan Kain di Jepara Ludes Terbakar, Kerugian Mencapai Rp700 Juta
Ia mengatakan, terhadap pengembangan itu Reskrim Polres Temanggung membekuk pasutri AP dan IS di rumahnya Kediri.
''Pada saat kita geledah, ada ruangan khusus yang untuk proses ini (membuat uang palsu),'' ungkap Agus.
Menurut Agus, tersangka AP berperan sebagai pembuat sekaligus pengedar, sedang istrinya, IS membantu mengirimkan paket berupa upal kepada pemesan atau pembeli.
Baca Juga: Saat Kabur Kopda Muslimin Temui Pacarnya, Sempat Berang Ternyata Ogah Diajak Hidup Bersama
''Itu (upal) diedarkan melalui media sosial. Caranya orang yang mau beli masuk atau membayar ke sebuah aplikasi.
Setelah bayar maka mereka akan mengisi paket yang sudah berisi uang palsu, kemudian dipaketkan melalui jasa paket yang sudah ada ke alamat pembeli,'' bebernya.
Agus menjelaskan, pembuatan uang palsu tersebut dilakukan sejak sembilan bulan lalu berdasarkan orderan, oleh pria lulusan SMP yang sehari-harinya mengaku sebagai petani bawang merah.
Baca Juga: Hasil Otopsi Tewasnya Kopda Muslimin akibat Keracunan, Tak Dimakamkan Secara Militer
''Dari hasil ini saja, kita sudah bisa mengamankan uang pecahan Rp50 ribu sebanyak 1.104 lembar, dan uang pecahan Rp 100 ribu sebanyak 316 lembar. Alat-alat sudah dapat kita sita semua, termasuk kertas,'' bebernya.
Agus menyebut, pelaku mengaku belajar membuat uang palsu dari internet secara autodidak.
''Proses pembuatannya uang (asli) itu diedit pakai personal computer (PC), setelah dari PC ditaruh di handphone. Dari handphone digabungkan pakai kabel OTG terus dihubungkan dengan printer,'' jelasnya.