CILACAP, suaramerdeka-wawasan.com - Akibat tumpahan minyak mentah di pantai, sebagian nelayan di Kabupaten Cilcap terpaksa tak bisa melaut pada Rabu, 29 Juni 2022.
Hingga kini, sebagian perairan di pantai masih bercampur dengan tumpahan minyak mentah hingga warnanya terlihat hitam.
''Saat ini pihak Pertamina masih menanggulangi tumpahan minyak di laut dengan cara disemprot agar mengendap,'' kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap, Sarjono, dalam keterangannya pada Rabu, 29 Juni 2022.
Walau begitu, papar Sarjono, masih banyak kawasan perairan yang masih bercampur minyak mentah, sehingga nelayan yang biasa mencari ikan di perairan tidak dapat melaut.
''Kondisi pantai yang permukaannya bercampur minyak, selain ikannya susah, juga merusak alat tangkap,'' terang Sarjono.
Menurutnya, para nelayan yang tinggal di dekat pantai sudah membantu mengumpulkan minyak yang tumpah, untuk diserahkan ke Pertamina.
Namun, sambungnya lagi, belum jelas apa kompensasi yang akan diberikan pihak Pertamina kepada para nelayan.
''Kita masih terus berkoordinasi dengan pihak Pertamina untuk mengetahui apa penyebab dan kompensasi kepada para nelayan,'' ungkapnya.