KENDAL, suaramerdeka-wawasan.com - Tiga pasar hewan di Kabupaten Kendal, yaitu pasar hewan Sukorejo, Boja, dan Cepiring, bakal ditutup selama dua pekan mulai 5-19 Juni 2022.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto menegaskan, penutupan dilakukan lantaran ratusan hewan ternak sapi dan kerbau, terindikasi terkena penyakit mulut dan kuku (PMK).
''Ini dilakukan untuk mencegah penularan PMK pada hewan ternak, agar tidak meluas lagi di Kabupaten Kendal,'' jelas Dico dalam keterangan pers pada Jumat, 3 Juni 2022.
Menurut dia, pihaknya juga telah melakukan upaya agar penanganan kasus PMK pada hewan ternak secepat mungkin diatasi, dan telah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk dengan pemerintah pusat.
Dico mengatakan, setiap hari pengawasan juga dilakukan di pasar hewan dan kandang milik peternak, sebagai upaya sosialisasi dan pencegahan dini terhadap penyakit PMK.
''Sebenarnya sosialisasi dan pencegahan dini sudah dilakukan, termasuk pengawasan hewan ternak di pasar hewan dan kandang,'' jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Pandu Rapriat Rogojati mengatakan, tiga pasar hewan yang akan ditutup sesuai dengan instruksi Bupati Kendal, karena makin tingginya penyebaran PMK pada hewan ternak.
''Setelah kami berkoordinasi dengan Bupati terkait penyebaran PMK yang makin tinggi, beliau memginstruksikan untuk menutup pasar hewan untuk sementara waktu,'' kata Pandu.
Ia mengatakan, telah mengambil sampel dari delapan kerbau untuk diuji, ternyata hasilnya tujuh kerbau positif terpapar PMK, dan satu kerbau negatif.
Menurut Pandu, ada ratusan hewan sapi dan kerbau yang terindikasi kena PMK, namun saat ini telah dilakukan pengobatan dan belum ditemukan ada yang sampai mati.
Dia menjelaskan, sebagian besar ternak dari pasar hewan yang terindikasi kena PMK, ketika dibawa pulang menular ke hewan ternak lainnya.
Disebutkan, data kasus PMK di Kabupaten Kendal per tanggal 3 Juni 2022 sebanyak 265 ekor ternak terpapar PMK, meliputi 11 kecamatan dan 29 desa.