Terkait PMK pada Hewan Ternak, Menteri Pertanian Apresiasi Langkah Cepat Disnakan Kabupaten Boyolali

- Minggu, 15 Mei 2022 | 14:20 WIB
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (kanan) melihat kondisi hewan ternak sapi terjangkit PMK di Singosari, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jateng. /Dok Istimewa/
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (kanan) melihat kondisi hewan ternak sapi terjangkit PMK di Singosari, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jateng. /Dok Istimewa/

BOYOLALI, suaramerdeka-wawasan.com - Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo, mengapresiasi langkah cepat Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Boyolali menangani penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak.

Hal ini dikatakan Mentan, saat melakukan kunjungan kerja di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, pada Jumat lalu, 13 Mei 2022.

''Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah dan para bupati yang ada di sini terutama di Boyolali,'' ungkap Limpo.

Baca Juga: Tinjau Pelaksanaan CFD di Solo, Gibran Tak Bisa Prokes saat Dikerubuti Warga

Ia menyatakan, ancaman PMK pada hewan ternak di Kabupaten Boyolali telah
dilakukan dengan langkah serius menggunakan pendekatan medis.

Menurutnya, langkah tersebut terlihat dari penanganan yang begitu cepat.

Dalam beberapa hari, jelasnya, sudah terlihat penyembuhan terhadap hewan ternak yang mengidap PMK.

Baca Juga: Kontingen Indonesia di Peringkat Kedua SEA Games 2021, Tuan Rumah Vietnam kian Melejit di Posisi Teratas

Limpo mengatakan, Kementerian Pertanian juga telah menetapkan tiga agenda menghadapi wabah PMK yakni darurat, temporary, dan recovery.

''Khusus di tempat ini (Singosari), kita langsung masuk ke agenda ketiga, recovery terhadap semua hewan ternak,'' terangnya.

Kementerian, katanya lagi, juga telah membentuk gugus tugas dalam penanganan PMK.

Baca Juga: Liverpool Raih Trofi Kedua. Jurgen Klopp Cetak Sejumlah Rekor

Di tingkat daerah, sambungnya lagi, Pemerintah Daerah bisa menggandeng Polres dan Kodim dalam pendampingan tracing.

Gugus tugas ini, tandas Limpo, yang bertugas menyusun dan mengendalikan informasi, agar tidak ada informasi bias yang memicu kepanikan.

''Kita tidak boleh panik berlebihan, kita tetap harus meningkatkan kewaspadaan,'' imbuhnya.

Halaman:

Editor: Eddy Tuhu

Tags

Terkini

X