JAKARTA, suaramerdeka-wawasan.com – Beberapa hari terakhir, dunia hiburan dan jagad maya Indonesia dihebohkan dengan beredarnya video syur sepanjang 47 detik dengan pemeran mirip Rebecca Klopper.
Hujatan dan cibiran membuat Rebecca yang diduga sebagai pemeran wanita di video itu merasa terpojok hingga menghilang dan disebut-sebut ‘ngumpet’ di rumah pacarnya Fadly Faisal.
Bahkan, ALMI, sekelompok lawyer muslim melaporkan Rebecca yang diduga sebagai pemeran serta pengedar video itu ke Bareskrim Polri.
Baca Juga: Video Syur Mirip Rebecca Klopper Akhirnya Dilaporkan ke Bareskrim Polri
Namun ada juga yang bersimpati pada Rebecca Klopper. Artis blesteran Indonesia-Australia dengan nama asli Rebecca Ayu Putri Klopper itu dinilai justru sebagai korban.
Penilaian itu disampaikan oleh LBH HKTI saat melaporkan pembuat dan pengedar video syur mirip Rebecca Klopper itu ke Bareskrim Polri.
Jaenudin, selaku perwakilan LBH HKTI melihat ada suatu kejanggalan di video yang beredar sepanjang 47 detik itu, sehingga pihaknya berkesimpulan Rebecca Klopper merupakan korban yang dirugikan atas tersebarnya video syur tersebut.
"Bisa jadi satu atau dua orang yang akan menjadi tersangka, pertama orang yang membuat dan kedua yang mentransmisikan atau mendistribusikan karena ini kaitannya dengan pasal 27 ayat 1 UU ITE. Dan ini ancamannya sampai 6 tahun penjara," terang Jaenudin.
Baca Juga: Duh...Rebecca Klopper Diusir dari Tempatnya 'Ngumpet'
Bahkan LBH HKTI tak menutup kemungkinan turut melaporkan twitter sebagai jejaring sosial yang merupakan sarana untuk mengupload video ini.
"Berdasarkan pengamatan kami, RK ini adalah korban. Bahkan patut diduga bahwa video yang beredar ini sangat janggal. Bagaimana bisa orang lagi happy-happy dia tidak mau melihat dan hanya menutup mata" kata Jaenudin di Bareskrim Mabes Polri, Rabu, 24 Mei 2023.
Pihaknya menduga, bisa saja, korban berada di bawah pengaruh obat, atau minuman, atau pun dia dalam tekanan. Jaenudin menganggap perempuan mirip Rebecca Klopper dalam video tersebut tak sadar saat proses perekaman.
‘’Dan yang perlu ditekankan adalah siapa sih pembuat sebenarnya yang belum diketahui," ujarnya melanjutkan.
