JAKARTA, suaramerdeka-wawasan.com - Pemerintah membeberkan harga pertalite dan pertamax yang sebenarnya, jika tidak dikenakan subsidi seharusnya dijual seharga Rp30 ribu per liter.
Demikian dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, dalam keterangannya di Jakarta pada Selasa, 28 Juni 2022.
Menurutnya, harga pertalite dan pertamax tersebut, sesuai dengan tren harga minyak global, yang mengalami kenaikan sebesar 100 Dolar AS per barrel.
Baca Juga: Mulai 1 Juli 2022, Beli Pertalite dan Solar Harus Gunakan Aplikasi MyPertamina
''Sekarang ini harga minyak dunia sudah di atas 100 Dolar AS hingga 120 Dolar AS per barel. Harga keekonomian BBM RON 90 maupun RON 92, rata-rata di atas Rp30 ribu,'' jelas Arifin.
Ia menjelaskan, kenaikan harga minyak global yang mencapai 100 Dolar AS per barrel itu, dipengaruhi perang antara Ukraina dan Rusia.
Selain itu, katanya lagi, kenaikan harga minyak dunia bisa terjadi lebih lama lagi tergantung situasi Ukraina dan Rusia.
''Kita harus antisipasi ini, karena situasi krisis energi tidak bisa diramalkan selesai tahun ini atau lebih lama lagi,'' paparnya.
Ia mengatakan, harga pertalite dan pertamax yang berlaku sekarang sudah dengan subsidi Pemerintah.