''Kami sudah mengajukan permintaan kedelai impor dari Semarang, namun belum sampai di Kudus. Stok kedelai dipastikan tersedia aman,'' bebernya.
Baca Juga: Dea OnlyFans Sedang Hamil, Penyebar Konten Pornografi di Medsos Ini Minta Tak Ditahan Kejaksaan
Ia menjelaskan, saat ini juga tersedia kedelai lokal dari Lamongan, namun harga jualnya juga cukup tinggi karena mencapai Rp10.800/kg.
Menurutnya, kedelai lokal pasokannya tidak bisa stabil dan kualitasnya juga kalah dengan kedelai impor, sehingga Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus belum berani membeli.
Dia mengatakan, saat ini diperkirakan jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Kudus mencapai 300-an.
Baca Juga: Usai Lebaran 2022, Harga Emas Antam Mengalami Kenaikan Rp7.000 per Gram
''Mereka tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Kota, Jekulo, Kaliwungu, Dawe, Bae, Gebog, Undaan, Mejobo dan Jati,'' pungkasnya. ***