Kepala Bidang Pelayanan Medis RSSA Malang, dr I Wayan Agung menjelaskan, Reivano sempat dirawat di Rumah Sakit Hasta Husada, Kepanjen, sebelum dirujuk ke RSSA.
''Dia sempat dirujuk dari Hasta Husada. Sejak masuk RSSA tidak pernah keluar ICU dan tidak pernah lepas dari ventilator. Kondisinya naik turun terus," ujar Wayan dikutip dari Times Indonesia.
Ia juga mengungkapkan, kondisi Reivano terus menurun sebelum dirawat di RSSA Malang. Menurut catatan RSSA, Reivano dirawat 21 hari, dengan 18 hari di antaranya dirawat intensif di RSSA Malang.
Baca Juga: Polda Jateng Gerebek Tiga Gudang Oli Palsu, Dua Pelaku Pembuatnya Ditangkap
Dari catatan medis RSSA, kondisi nafas Reivano tidak stabil. Bahkan, korban yang masih berusia 17 tahun tersebut memiliki luka di kepala, tulang selangka atau fraktur klavikula dan tulang dada.
''kondisi napasnya tidak stabil. Ada luka di kepala, di tulang dada, tulang klavikula (selangka). Lalu cedera kepala,'' ungkapnya.
Wayan pun mengucapakan, turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya, mewakili RS Saiful Anwar atas jatuhnya korban dalam Tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Chelsea Hanya raih Satu Poin dari Brentford. Potter: Pokoknya Satu Poin dan Clean Sheet
''Dokter dan manajemen sangat berduka atas meninggalnya Reivano ini. Kami sudah merawat 18 hari. Kita terus berjuang bersama almarhum, tapi Allah menentukan kehendak lain dan dipanggil hari ini,'' tuturnya.***