MALANG, suaramerdeka-wawasan.com - Hingga 22 hari setelah kejadian Tragedi Kanjuruhan saat laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Liga 1, korban yang masih dalam kondisi kritis berjumlah dua orang.
Kedua korban yang kondisinya kritis dalam peristiwa paling berdarah persepakbolaan nasional tersebut, masih menjalani perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Wiyanto Wijoyo yang menyebutkan, selain dua orang dalam kondisi kritis, empat korban lainnya juga masih menjalani rawat inap di RSSA Kota Malang.
''Untuk korban yang rawat inap sekarang masih ada enam orang. Di RSSA Malang ada empat, dua di antaranya di ruang ICU.
Sedangkan dua korban lagi di RSUD Kanjuruhan Kepanjen,'' jelas Wijoyo, yang juga Kepala Posko Crisis Center Tragedi Kanjuruhan pada Jumat, 21 Oktober 2022 dikutip dari Beritajatim.com.
Wijoyo mengatakan, dua korban yang masih dalam kondisi kritis masih membutuhkan perawatan intensif.
Baca Juga: Ketua Umum PSSI Sudah Diperiksa di Polda Jatim Terkait Tragedi Kanjuruhan, Ini Katanya
''Dua korban yang di ruang ICU karena membutuhkan penanganan intensif, agar ketika kondisinya kritis, bisa cepat mendapat penanganan. Sedangkan yang dirawat di ruang biasa, periode kritisnya sudah berlalu,'' ungkapnya.
Ia mejelaskan, hingga saat ini tercatat ada 794 orang yang menjadi korban dalam Tragedi Kanjuruhan.