LONDON, suaramerdeka-wawasan.com - Duka meninggalnya Ratu Elizabeth II, berpangaruh terhadap berbagai kegiatan di Inggris, termasuk pertandingan Premier League, yang akhirnya seluruh laga pada akhir Pekan ditunda.
hasil rapat yang dilakukan 20 klub Premier League pada Jumat, 9 September 2022 pun diperoleh kesepakatan untuk menunda pertandingan pada Pekan ketujuh itu, sebagai penghormatan meninggalnya Ratu Elizabeth II.
''Semua klub Premier League memberikan tribute kepada Yang Mulia Ratu Elizabeth II pada pertemuan pagi ini,'' demikian keterangan resmi yang disampaikan Premier League.
Baca Juga: Viral Video Bu Sekdes Nenggak Minuman Diduga Miras lalu Asyik Joget, Diminta Tak Ulangi Perbuatannya
Keputusan ini, dalam keterangan Premier League, juga disebut untuk mengenang perjalanan hidup Ratu Elizabeth II, yang luar biasa dan berkontribusi pada negara.
''Sekaligus sebagai rasa hormat, maka seluruh pertandingan Premier League akhir Pekan ini ditunda, termasuk laga Senin malam,'' tambah keterangan resmi dari Primer League.
Seperti diketahui, Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada Kamis, 8 September 2022 di Kastil Baltimor, Skotlandia, yang merupakan tempat istirahat favoritnya untuk menghabiskan waktu terakhirnya bersama seluruh anaknya.
Baca Juga: Kasus Pencabulan Puluhan Siswi di SMPN Batang, Kak Seto Turun Langsung Lakukan Trauma Healing
''Sang Ratu meninggal dengan tenang di Istana Balmoral sore ini (waktu setempat Inggris pada Kamis, 8 September 2022,'' tulis keterangan dari Istana Buckingham.
Pada saat Ratu Elizabeth II meninggal, takhta langsung diserahkan ke pewarisnya yakni Charles, mantan Pangeran Wales, tanpa upacara.
Namun, nantinya tetap ada beberapa tahapan tradisi yang harus dilalui Charless, untuk penobatannya menjadi raja.
Baca Juga: Truk Tronton Tabrak Pengendara Motor di Boyolali, Tiga Orang Berboncengan Tewas
Salah satu hal pertama yang harus diputuskan, yakni menentukan apakah dia akan memerintah sebagai Raja Charles III, atau mengambil nama lain.
Charles bisa memilih salah satu dari empat suku kata namanya: Charles Philip Arthur George.
Perubahan nama saat memerintah, sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh kakek George yaitu Geoge VI, yang memiliki nama depan Albert, kemudian memilih salah satu nama tengahnya saat memerintah.