JAKARTA, suaramerdeka-wawasan.com - Keinginan PSSI untuk menambah skuad Timnas Indonesia baik Senior maupun kelompok umur dengan pemain naturalisasi baru tampaknya harus ditahan terlebih dahulu.
Ini setelah Plt Menpora yang baru Muhadjir Effendy menegaskan bahwa keberadaan pemain naturalisasi di Timnas Indonesia adalah jalan terakhir.
Muhadjir yang baru beberapa hari resmi menggantikan Zainudin Amali sebagai Menpora, menegaskan pemerintah lebih mengutamakan pemain-pemain nasional.
Baca Juga: Resmi. Zainudin Amali 'Hanya' Ngurus Sepakbola
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia ini menegaskan bahwa pemerintah dan para pemangku kepentingan menyepakati bahwa naturalisasi hanya digunakan untuk menutup kekosongan talenta yang belum diisi oleh bakat-bakat nasional.
Menurut Muhadjir, sikap pemerintah yang terkait naturalisasi tersebut sudah disampaikan di Komisi X DPR RI.
Dalam rapat kerja itu juga hadir Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha, Anggota Exco PSSI Endri Erawan, Sekjen Yunus Nusi, dan Direktur Teknik Indra Sjafri.
“Komisi X sudah sampaikan naturalisasi adalah keputusan paling ujung dalam membangun olahraga nasional. Jangan dikit-dikit naturalisasi," ujarnya.
Muhadjir menegaskan, bahwa pemain-pemain naturalisasi itu dikhawatirkan bisa menutup peluang talenta terbaik Indonesia.
Baca Juga: PSSI Pastikan Timnas Indonesia akan menghadapi Burundi. Berikut Cacatan Tim Peringkat 141 FIFA ini
Oleh karena itu, sepakbola dan basket harus segera membuat cetak biru (blue print) pengembangannya ke depan.
"Apalagi sepakbola sudah ada keppres-nya. Ini akan menjadi dasar pembangunan sepakbola Indonesia," katanya.
Hanya saja, Senin, 20 Maret 2023, hari ini, Komisi X menyetujui rekomendasi atas nama Justin Hubner, Ivar Jenner, Rafael Struick, dan Jerome Beane Jr.